Bencana banjir Desa Jombok dan Desa Blimbing Kecamatan Kesamben telah menjadi berita nasional. Banyak media lokal maupun nasional telah meliput ke lokasi bencana. Hal ini menyebabkan gaung bencana banjir Kecamatan Kesamben tahun ini (2024) menjadi perhatian institusi dan tokoh nasional. Mulai dari Pj Bupati Jombang Teguh narutomo, Cabup Jombang terpilih Warsubi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, Anggota DPR RI Sadarestu dan berbagai organisasi baik lokal maupun nasional datang ke lokasi untuk memberikan bantuan materiil yang dibutuhkan penduduk yang terkena musibah dan telah mengungsi ke tempat pengungsian yang dibuat oleh pemerintah desa setempat.


Tim dari Kementerian Sosial juga telah datang untuk meninjau lokasi dan mencatat hal-hal yang terjadi dan mendata segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum Menteri Sosial RI Saefulloh Yusuf mengunjunginya. Tercatat ada 3 orang yang datang, mereka antusias mencatat apa yang dibutuhkan. Mereka bertemu dengan Camat dan Forkompincam Kesamben serta kepala desa dan perangkat desa tempat lokasi bencana banjir. Menteri Sosial direncana meninjau pada hari Sabtu 14 Desember 2024.

Banjir yang disebabkan oleh luapan sungai Avour Watudakon ini terjadi hampir setiap tahun di Kecamatan Kesamben. Desa-desa yang menjadi langganan terdampak adalah Desa Jombok, Desa Blimbing dan Desa Kedungmlati. Tahun ini yang paling parah ,terjadi di dua Desa yaitu Desa Blimbing tepatnya di dusun Kedondong dan Desa Jombok tepatnya di dusun Beluk. Banjir tidak kunjung surut hingga sepuluh hari saat berita ini ditulis. Penduduk yang terkena banjir telah mengungsi di Balai Desa masing-masing. Tercatat di Balai Desa Beluk terdapat 87 orang pengungsi dan di Balai Desa Blimbing tercata ada 102 orang. Sebetulnya penduduk yang terdampak bencana lebih banyak tetapi sebagaian yang lain juga telah mengungsi ke tempat sanak saudaranya yang juga berada di sekitar lokasi bencana.

